English English Indonesian Indonesian
oleh

Belajar dari Kayu: Bapas Makassar Buka Pelatihan Pertukangan untuk Klien Pemasyarakatan

MAKASSAR, FAJAR — Di Griya Abhipraya Sombere, kayu dan palu bukan sekadar alat—mereka jadi jembatan harapan bagi para Klien menuju hidup yang lebih bermakna.

Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Makassar, Surianto, membuka secara resmi kegiatan bimbingan kemandirian berupa pelatihan pertukangan kayu bagi Klien Pemasyarakatan, Senin (14/7). 

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 20 Klien Pemasyarakatan—mereka yang tengah menjalani proses pembinaan di luar tembok lembaga pemasyarakatan. Di sinilah tempat mereka belajar kembali menata hidup, memahat harapan seperti kayu yang sedang mereka olah.

Kepala Bapas Makassar, Surianto, hadir langsung membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia tak sekadar memberi instruksi administratif, tapi menyampaikan pesan mendalam tentang makna pemulihan. “Griya ini adalah rumah pemulihan. Tempat di mana setiap Klien berkesempatan memperbaiki kualitas diri, menemukan potensi, dan membangun masa depan yang lebih cerah,” ujarnya.

Bukan Sekadar Keterampilan

Program pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Juli. Para Klien yang hadir tidak hanya diajarkan cara memotong kayu atau memasang paku, tetapi juga bagaimana membangun mentalitas kerja, kemandirian, dan kepercayaan diri. Mereka didampingi langsung oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang selama ini menjadi rekan dalam proses reintegrasi sosial.

“Ini bukan soal belajar jadi tukang. Ini tentang belajar menjadi manusia baru,” ujar salah seorang PK yang mendampingi. Menurutnya, kegiatan seperti ini memperkuat ikatan antara PK dan Klien, membangun suasana pembelajaran yang tidak menghakimi, tapi mendukung.

News Feed