Aviation Fuel Terminal Manager Hasanuddin, Andreas Yanuar Arinawan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi Pertamina dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan tangguh.
“Kelas Pangan Lestari adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung kemandirian masyarakat dan membangun ketahanan pangan berbasis komunitas,” ungkap Andreas.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Tengku Muhammad Rum, menjelaskan bahwa inisiatif ini juga selaras dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini mendukung SDG 1: Tanpa Kemiskinan melalui pemanfaatan pekarangan sebagai sumber ekonomi keluarga. Dari sisi ketahanan pangan, inisiatif ini juga mendorong tercapainya SDG 2: Tanpa Kelaparan dengan penyediaan pangan sehat dan bergizi hasil budidaya mandiri. Selain itu, aspek lingkungan juga mendapat perhatian melalui pelatihan pertanian organik dan pengelolaan limbah rumah tangga, yang berkontribusi terhadap SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim secara konkret dan berkelanjutan.
Dengan pendekatan berbasis komunitas dan keberlanjutan, Kelas Pangan Lestari menjadi salah satu kontribusi nyata Pertamina dalam mendorong pembangunan desa yang mandiri, tangguh, dan sejahtera. (edo)