FAJAR, MAKASSAR – Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Hasanuddin (Unhas), menyelenggarakan Workshop Kurikulum Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) pada Senin, 14 Juli 2025 di kampus FIB Unhas.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FIB Unhas, Prof. Dr. Andi Muhammad Akhmar.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasinya terhadap Departemen Sastra Indonesia sebagai salah satu pilar tertua di fakultas tersebut.
“Departemen Sastra adalah salah satu yang memiliki performa terbaik. Saat ini terdapat enam guru besar, serta dosen-dosen muda yang cerdas dan energik. Ini menandakan masa depan Sastra Indonesia cukup komplet,” ujar Prof. Akhmar.
Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah peminat program studi Sastra Indonesia tahun ini cukup tinggi, yakni 130 orang, dengan 125 di antaranya melakukan daftar ulang.
Terkait pengembangan kurikulum BIPA, Prof. Akhmar menekankan pentingnya pendekatan yang inovatif dan kontekstual. Ia mencontohkan metode pembelajaran BIPA yang pernah ia jumpai di Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana gamelan digunakan sebagai media belajar.
“Metode pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis praktik sangat penting. Jika tidak menarik, bisa saja langsung dievaluasi oleh para mahasiswa asing,” katanya.
Ia juga mendorong agar pembelajaran BIPA memuat konteks lokal Sulawesi Selatan, termasuk kebudayaannya, serta menyusun kurikulum yang inklusif.
Sementara itu, Ketua Departemen Sastra Indonesia, Prof. Dr. Munira Hasjim, S.S., M.Hum., menjelaskan bahwa workshop ini menjadi bagian dari persiapan penyambutan mahasiswa asing yang akan mengikuti program BIPA di Unhas.
“Pada 12 Agustus nanti, sebanyak 13 mahasiswa dari Hefei University of Technology, Tiongkok, akan mulai belajar di Unhas,” ungkapnya.
Mahasiswa tersebut akan mengikuti program selama satu semester dengan total 24 SKS, terdiri dari lima mata kuliah keterampilan berbahasa Indonesia, serta empat SKS tambahan yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis—hasil kolaborasi dengan fakultas ekonomi.
Selain itu, ada pula 15 mahasiswa dari Tiongkok yang akan melanjutkan program sarjana (S-1) Bahasa Indonesia di Unhas setelah menyelesaikan program D3 di negara asalnya. Saat ini, pihak Unhas masih menunggu kelengkapan informasi resmi terkait proses transfer tersebut.
Ketua panitia kegiatan, Dr. Indar, S.S., M.Hum., mengatakan, workshop ini bertujuan untuk merancang bahan ajar yang dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran BIPA.
“Kegiatan ini ditujukan agar peserta pelatihan dapat menghasilkan bahan ajar yang siap digunakan selama satu semester penuh,” katanya.
“Kami akan langsung praktik membuatnya dalam pelatihan ini,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal untuk membangun sistem pembelajaran BIPA yang lebih berkelanjutan dan terintegrasi ke dalam program kerja tahunan departemen. (*/)