Untuk daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat (DBTFMS), BPJS Kesehatan mengambil langkah inovatif. Di antaranya lewat kerja sama dengan rumah sakit apung, pengiriman tenaga kesehatan, hingga menggandeng faskes nonkonvensional yang memenuhi kriteria khusus di wilayah seperti Papua, Maluku, NTT, dan Kalimantan Utara.
Di sisi digital, transformasi layanan turut menjadi sorotan. Aplikasi Mobile JKN, layanan via WhatsApp (PANDAWA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan BPJS Care Center 165 menjadi kanal penting dalam menjawab kebutuhan peserta. Inovasi lain adalah layanan administrasi via Zoom yang memungkinkan peserta mengurus keperluan JKN tanpa perlu hadir langsung.
“Digitalisasi adalah kunci pemerataan. Dengan inovasi ini, masyarakat dari pusat kota hingga pelosok bisa mengakses layanan yang sama cepat, mudah, dan responsif,” jelas Ghufron. (edy)
