“Saya ingin bermain di Indonesia karena Coach Johnny Jansen,” kata Jens dalam sesi wawancara usai diperkenalkan. “Beliau punya pengalaman besar di Eredivisie, dan saya yakin bisa berkembang di bawah asuhannya.”
Johnny Jansen, pelatih kepala Bali United yang juga berasal dari Belanda, memang menjadi magnet utama. Tak hanya itu, kehadiran dua asisten pelatih senegaranya—Ronnie Pander dan Jeffrey Talan—ikut memperkuat keyakinan Jens untuk bergabung dengan klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu.
Darah Muda, Harapan Baru
Dengan postur 187 cm dan insting gol yang tajam, Jens Raven diyakini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk lini depan Bali United, sekaligus simbol regenerasi di tubuh tim nasional. Di tengah minimnya stok penyerang lokal yang berkualitas di Liga 1, kehadiran Jens menjadi angin segar.
“Dia masih muda, tapi sudah menunjukkan mentalitas dan performa luar biasa bersama Timnas. Kami harap dia bisa berkembang di sini dan jadi andalan kami,” ujar Jansen dalam pernyataannya.
Langkah Jens juga mencerminkan tren baru: pemain diaspora muda Indonesia yang memilih pulang lebih awal untuk membangun karier di tanah air. Sebelumnya, banyak dari mereka baru kembali saat usia matang, namun Jens mengambil keputusan berbeda. Ia memilih tumbuh bersama klub Indonesia sejak dini.
Tantangan Liga, Mimpi Timnas
Bersama Bali United, Jens akan bersaing dengan sejumlah nama besar di lini depan. Namun justru itu yang ia cari: kompetisi yang memacu, tekanan yang membentuk, dan lingkungan profesional yang membimbing.
