Selain Riky, Direktur Operasional dan Teknologi Informasi Bank Sulselbar serta Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Selayar juga hadir dan menyampaikan komitmen lembaga keuangan untuk terus mendukung agenda-agenda kerakyatan seperti ini.
Integrasi Program: Wisata Bersih dan Digitalisasi Retribusi
Tidak hanya CFD, momen peluncuran ini juga sekaligus menjadi ajang peresmian dua program lainnya: Gerakan Wisata Bersih dan Digitalisasi Pembayaran Retribusi Daerah.
Gerakan Wisata Bersih diharapkan menjadi pondasi utama dalam menjaga daya tarik dan keberlanjutan sektor pariwisata Selayar. Sedangkan digitalisasi retribusi—yang mencakup retribusi pelabuhan penyeberangan, tempat wisata, dan pengelolaan sampah—adalah bagian dari reformasi pelayanan publik menuju sistem yang efisien, akuntabel, dan transparan.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Selayar, selaku penggagas acara, menyebut bahwa ketiga program ini saling terhubung. CFD mendorong gaya hidup sehat dan pemberdayaan ekonomi, Gerakan Wisata Bersih memperkuat daya saing destinasi, dan digitalisasi retribusi menjadi fondasi pelayanan yang modern.
Respon Masyarakat dan Harapan Ke Depan
Antusiasme masyarakat menjadi indikator awal keberhasilan program ini. “Senang sekali bisa bawa keluarga ke sini, ada hiburan, bisa belanja produk lokal, dan bisa jalan-jalan tanpa polusi,” ujar Fitriani, seorang guru asal Benteng yang hadir bersama anak dan suaminya.
Banyak pihak berharap agar CFD tidak hanya menjadi acara sesaat, tetapi benar-benar terlembaga dalam budaya warga Selayar. Jika konsisten, CFD bisa menjadi magnet wisata alternatif, wadah edukasi publik, sekaligus pusat ekonomi rakyat yang berdenyut setiap pekan.
