English English Indonesian Indonesian
oleh

Car Free Day Perdana di Selayar: Ruang Baru untuk UMKM dan Gaya Hidup Sehat

UMKM Tampil sebagai Pahlawan Ekonomi Rakyat

Salah satu ciri khas dari CFD Selayar adalah kehadiran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang turut meramaikan kegiatan. Di sepanjang jalur CFD, puluhan tenda kecil berjejer rapi menampilkan aneka produk lokal—dari kuliner tradisional, minuman herbal, kerajinan tangan, hingga fesyen khas daerah.

Para pelaku UMKM yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumah tangga dan pemuda lokal tampak bersemangat melayani pengunjung. Bagi mereka, CFD menjadi lebih dari sekadar ruang jualan—ia adalah panggung yang selama ini mereka tunggu untuk memperkenalkan produk kepada khalayak lebih luas.

Muhtar secara khusus menyampaikan apresiasi kepada para pelaku UMKM yang disebutnya sebagai “pahlawan ekonomi rakyat.” Ia mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan memanfaatkan momentum ini sebagai ajang pembelajaran serta promosi.

“Saya berharap adik-adik pelaku UMKM terus berinovasi dan berkreasi sehingga kualitas produk semakin meningkat. Kita ingin produk UMKM Selayar tidak hanya diminati lokal, tapi juga punya daya saing regional dan nasional,” ujar Muhtar.

Dukungan Tanpa Beban APBD

Menariknya, pelaksanaan CFD perdana ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi antarsektor, dengan dukungan utama dari Bank Indonesia dan Bank Sulselbar. Hal ini menjadi catatan penting bahwa inisiatif publik tidak selalu identik dengan pembiayaan pemerintah semata, tetapi bisa didorong melalui sinergi multipihak.

Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Riky Satria, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi semangat Selayar dalam membangun budaya publik yang sehat sekaligus produktif secara ekonomi. Menurutnya, CFD adalah medium yang efektif untuk mendekatkan UMKM kepada masyarakat dan sistem keuangan formal.

News Feed