Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa mulai 15 hingga 30 Juli mendatang, Bulog juga akan menyalurkan bantuan pangan tahap kedua kepada 584 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Sulselbar. Total beras yang akan disalurkan dalam program ini mencapai 11 ribu ton.
“Ini gratis, khusus untuk mereka yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dari Kementerian Sosial,” tambahnya.
Kepala Cabang Bulog Makassar, Kamila Hasmin Marinta, mengungkapkan bahwa hingga hari Minggu, pihaknya telah memantau distribusi SPHP ke tiga titik mitra RPK (Rumah Pangan Kita) di Pasar Terong.
“Ketiga titik itu sudah di-approve pusat dan mulai hari ini bisa berjualan dengan sistem aplikasi yang telah disiapkan,” kata Kamila.
Untuk wilayah kabupaten penyangga kata dia, seperti Pangkep, Maros, Gowa, dan Takalar, penyaluran SPHP akan dilakukan secara simultan menyusul pemenuhan persyaratan sistem aplikasi dan kesiapan mitra setempat.
“Penyaluran ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2025 sesuai dengan penugasan dari Badan Pangan Nasional,” ucapnya.
Kamila menegaskan bahwa dengan adanya sistem berbasis aplikasi, pemerintah berharap distribusi SPHP bisa lebih tepat sasaran, yaitu langsung kepada konsumen yang benar-benar membutuhkan, bukan ke pedagang pengecer.
“Kami pastikan bahwa setiap langkah distribusi dipantau oleh mitra, Satgas Pangan, dan instansi terkait lainnya,” ujarnya.
Pemantauan di Pasar Terong menjadi simbol dimulainya langkah terstruktur pemerintah dalam menyikapi dinamika harga beras. Penyaluran SPHP yang diperkuat bantuan pangan akan terus digencarkan hingga akhir Juli.
