FAJAR, MAKASSAR — Program Strategi Pengelolaan Pertahanan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun Anggaran 2025 resmi ditutup melalui upacara militer yang dipimpin Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Windiyatno, di Lapangan Karebosi, Makassar, Sabtu pagi (12/07). Penutupan ini sekaligus menetapkan 1.658 peserta dari Kolat XIII Makassar sebagai bagian dari Komponen Cadangan (Komcad) pertahanan negara.
Rinciannya, 852 peserta berasal dari Rindam XIV/Hasanuddin, 651 dari SPN Polda Sulsel, dan 155 lainnya dari Kodiklatal Makassar. Secara nasional, SPPI Batch-3 mencatat jumlah peserta mencapai 30.018 orang, tersebar di 15 Kolat di seluruh Indonesia.
Program pendidikan dilaksanakan selama tiga bulan dalam dua tahap, yaitu Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) pada 14 April–11 Juni 2025, dan pelatihan manajerial pada 12 Juni–12 Juli 2025. Penyelenggara program melibatkan sinergi antara TNI, Polri, dan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Dalam amanat Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, yang dibacakan Pangdam XIV/Hasanuddin, ditegaskan bahwa SPPI merupakan kebijakan strategis Presiden RI untuk mereformasi sistem pertahanan negara secara menyeluruh. “SPPI bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan upaya menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi berbagai ancaman terhadap kedaulatan bangsa,” tegasnya.
Menhan juga mengingatkan para peserta agar menjadikan seluruh pengalaman dan pembelajaran sebagai bekal dalam pengabdian. “Dengan tekad dan dedikasi, setiap langkah yang saudara ambil hari ini akan membuka jalan menuju masa depan yang lebih gemilang,” ujar Sjafrie.