“Minimnya di mana? Bagi yang tidak bermain di Liga 1, bisa main di Liga 2. Yang penting prosesnya jalan,” ujarnya.PSSI, kata Indra, kini tengah berbenah. Salah satunya dengan mendatangkan tenaga ahli dari Jepang ke PT LIB, untuk memperkuat tata kelola kompetisi. “Kualitas butuh proses. Itu yang sedang kami lakukan,” ujarnya.
Namun, kritik tetap bergema. Beberapa pengamat menilai kebijakan ini terlalu prematur di tengah infrastruktur dan pembinaan usia muda yang belum konsisten. Kekhawatiran utamanya: lapangan kerja pemain lokal kian menyempit.
Sejumlah klub disebut menyambut antusias, terutama yang punya kantong tebal. Tapi bagi klub dengan anggaran terbatas, regulasi ini bisa menjadi beban baru: mengejar kuantitas tanpa kepastian kualitas.
Di atas kertas, gagasan ini terdengar progresif. Tapi tanpa fondasi kuat dan perencanaan matang, ia bisa berubah jadi langkah mundur dalam diam.
