“Melalui kunjungan langsung ke UMKM lokal, kami melihat bagaimana pelaku usaha memanfaatkan potensi lokal menjadi produk yang bernilai tambah. Hal ini sejalan dengan semangat Easycash untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui layanan pinjaman daring yang aman, cepat, dan dapat diandalkan. Kami berharap, melalui acara ini kami dapat secara bergotong royong mendorong kemandirian pelaku usaha melalui fasilitas pinjaman daring yang inklusif dan hal ini juga menegaskan komitmen Easycash untuk hadir sebagai mitra pertumbuhan bagi UMKM,” kata Wildan.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Easycash mengikuti agenda UMKM Visit. Dua UMKM lokal yang dikunjungi Easycash dalam agenda ini adalah Sinagi Papua, produsen bumbu asin nipah hasil inovasi dari garam hitam tradisional, dan Pauwbili, usaha rumahan yang memproduksi wedang jahe berbahan rempah khas Papua. Kedua pelaku usaha menunjukkan semangat kemandirian dan inovasi yang tinggi dalam menjaga keberlanjutan usaha berbasis budaya lokal.
Founder Sinagi Papua, Yuliance Yunita Bosom, mengakui bahwa tantangan UMKM di Papua bukan hanya soal modal, tetapi juga akses terhadap alat produksi, pasar, dan edukasi keuangan.
“Banyak pelaku usaha di sini belum tahu bagaimana cara mendapatkan permodalan yang aman, apalagi yang berbasis digital. Kadang kami kalah bukan karena kualitas produk, tapi karena tidak tahu cara masuk pasar,” ujar Yuliance.
Ia berharap kehadiran pelaku pindar dapat menjadi jembatan agar UMKM Papua tidak tertinggal, tidak hanya lewat pendanaan, tetapi juga lewat pendampingan yang berkelanjutan.