FAJAR, TANA TORAJA – Warga terpaksa menandu jenazah sepanjang 20 kilometer dari poros Mappak menuju Simbuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Jalan yang rusak parah menjadi pemicunya. Ambulans tidak bisa lewat.
Kejadian ini bermula saat rombongan keluarga membawa jenazah dari Makassar menuju kampung halaman di Simbuang, Tana Toraja, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Setelah menempuh perjalanan jauh, mereka tiba di wilayah Toraja. Akan tetapi, kendaraan ambulans yang digunakan dari Makassar tidak mampu melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan yang rusak parah.
Padahal, Puskesmas Simbuang disebut memiliki satu unit ambulans double gardan yang secara teknis seharusnya bisa menembus medan tersebut. Ternyata, pihak puskesmas berdalih bahwa kendaraan itu bukan ambulans jenazah. Melainkan hanya ambulans umum sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Situasi diperparah dengan tidak adanya sopir yang siaga di puskesmas saat rombongan tiba. Akibatnya, pihak keluarga terpaksa menandu jenazah secara manual sejauh lebih dari 20 kilometer menuju rumah duka di wilayah Kecamatan Mappak.
Bukan Kejadian Pertama
Peristiwa seperti ini ternyata bukan kali pertama terjadi di wilayah Toraja Raya, yang meliputi Tana Toraja dan Toraja Utara. Di daerah Simbuang dan Mappak, insiden serupa sudah lebih dari tiga kali viral di media sosial.
Sementara di wilayah Pangala, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, warga juga pernah mengalami hal yang sama. Terpaksa menandu jenazah karena ketiadaan ambulans yang bisa menjangkau daerah mereka.