Dalam kondisi mabuk, Brigadir Nurhadi sempat mencium Melanie Putri, teman wanita Ipda Haris. Misri pun menegur, “Jangan begitu, itu cewek abangmu,” sebagai bentuk peringatan.
Detik-detik Terakhir Nurhadi
Sekitar pukul 18.20 Wita, rombongan mulai bubar. Haris dan Melanie kembali ke Villa Natya, sedangkan Kompol Yogi, Misri, dan Nurhadi tetap di Villa Tekek. Misri melihat Nurhadi masih berada di kolam, tampak santai. Ia sempat merekam video berdurasi tujuh detik pada pukul 19.55 Wita.
Namun segalanya berubah saat ia keluar dari kamar mandi sekitar pukul 20.40 Wita. Tubuh Nurhadi sudah berada di dasar kolam. Misri berteriak memanggil Kompol Yogi yang langsung mengangkat tubuh korban dan mencoba melakukan pertolongan. Namun nyawa Nurhadi tak tertolong.
Aksi Mencurigakan Usai Insiden
Setelah kejadian, Ipda Haris menyuruh Misri masuk ke kamar. Di sana, koper dan barang-barangnya telah rapi dikemas. Tak lama kemudian, ia diantar ke Vila Natya. Dua hari setelahnya, uang Rp10 juta dikirim oleh Kompol Yogi, sesuai janji awal.
Namun kejanggalan terus bertambah. Dari hasil autopsi, ditemukan luka-luka serius pada tubuh Nurhadi, seperti luka robek di kepala, memar di punggung dan kaki. Polisi menduga kuat Nurhadi menjadi korban kekerasan, bukan hanya kecelakaan kolam renang.
Direktur Reskrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, mengatakan insiden ini bermula dari tindakan Nurhadi yang mencoba merayu Melanie Putri. Ini memicu konflik, yang diduga berujung pada penganiayaan hingga menyebabkan kematian. (*)