Berikut pernyataan emak-emak itu, usai kejadian:
“Dari sekian ratus orang yang lalu lalang pada saat kejadian saya di copet, hanya dua orang ini yang benar-benar perduli dengan keadaan saya.
Saat saya menangkap sendiri komplotan pencopet ini dengan tangan saya sendiri dan saya bicara keras dalam bahasa Inggris dengan pencopet ini, teriak-teriak dan tetap mencengkeram baju si pencopet.
Hanya dua orang ini yg berusaha memahami apa yang menimpa saya, yang perempuan dengan segala keterbatasan bahasa Inggris-nya berusaha menjadi mediator antara saya dan si pencopet.
Dia menggunakan google translate untuk bisa bicara dengan saya karena bahasa Inggris dia kurang baik, dan karena saya tidak bisa bicara bahasa Prancis, dia membesarkan hati saya untuk tidak ‘give up’ dan lemah menghadapi si pencopet.
Dan kemudian datang seorang lagi yg berhati malaikat, yang bisa berkomunikasi dengan saya dalam bahasa Inggris tanpa google translate, dan dia yang menghubungi polisi untuk datang ke tempat kejadian, mereka berdua yg membesarkan hati saya untuk tidak menyerah.
Dan mereka juga yang membantu saya menekan si pencopet untuk mau mengembalikan dompet saya, dan mereka yang menemani saya dan suami saya sampai polisi datang….
Saya percaya, ketika kita berusaha menjadi orang baik, disaat kita kesulitan, Allah akan mengirimkan pertolongan dalam bentuk apapun…jadi, jangan menyerah untuk menjadi orang baik…” (*)