English English Indonesian Indonesian
oleh

Wacana Umrah-Haji Via Laut, Ini Respons Pengusaha Travel

“Misalnya di Mesir, rata-rata jamaah hajinya itu lebih dekat pakai laut ya. Kayak naik feri aja kan. Tapi kita kan jauh ya. Dan nantilah kita lihat penyelenggarannya yang akan datang,” paparnya.

Disinggung soal efisiensi pembiayaan, Menag mengatakan, hal ini tergantung operator kapalnya nanti. Jika jumlahnya cukup banyak maka harga tentu bisa bersaing. Beda perkara jika pemain tunggal maka bisa dipastikan mahal.

Diakuinya, sudah banyak perusahaan yang datang padanya untuk membicarakan terkait pelaksanaan umrah dan haji via laut ini. Mereka sudah mempresentasikan produk yang disiapkan untuk memfasilitasi program tersebut.

Namun, menurutnya, mereka kebanyakan belum memiliki kapal. Sehingga kemungkinan akan bekerja sama dengan pihak luar. “Jadi, mungkin jatuhnya mahal. Tapi, ini sekali lagi (masih wacana, red) belum kita bahas ya,” ungkapnya.

Beda dari haji yang sudah lama absen, untuk umrah, menurut dia masih ada hingga saat ini. Namun, keberangkatan kapal tidak start dari Indonesia.

Biasanya, mereka terbang dari Indonesia menuju salah satu titik yang cukup dekat dengan Saudi. Dari situ, mereka akan berganti transportasi laut berupa kapal pesiar untuk kemudian melanjutkankan perjalanannya ke Saudi.

“Ada satu dua orang jamaah Indonesia itu, tapi bayarnya saya enggak tahu. Mereka itu minta apakah itu bisa kita lakukan apalagi kapal laut daya tampungnya banyak,” katanya.

Sebetulnya, fasilitas di Saudi terkait opsi ini pun tersedia sepanjang tahun juga ada. Namun tidak dalam jumlah besar. Kemenag sendiri sudah menyampaikan wacana haji lewat jalur laut tersebut kepada Pemerintah Arab Saudi. Sejauh ini, kemungkinan penggunaan jalur laut untuk perjalanan haji dan umrah masih terus didiskusikan dengan otoritas Kerajaan Saudi. (wid-jp/lin)

News Feed