“Konsumsi minuman herbal tidak dapat menggantikan pengobatan medis. Tentunya, konsumsi harus tetap disertai konsultasi medis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus,” jelas Dosen Ahli Gizi UMI, Dr. Andi Nurlinda, SKM, MKes.
Minuman herbal juga mendukung detoksifikasi alami tubuh, membantu menjaga keseimbangan hormon, serta memberikan efek menenangkan yang dapat mengurangi stres yaitu faktor tidak langsung yang juga berperan dalam pencegahan kanker.
Dosen Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar , Dr.Hj.Nurisyah,M.Si.,Apt., menambahkan, kanker merupakan penyakit degeneratif yang terutama berkaitan erat dengan stres oksidatif.
“Radikal bebas yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan stres oksidatif, yang merusak DNA, protein, dan membran sel. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki merupakan salah satu faktor awal terjadinya kanker,”ujarnya.
Ia juga menambahkan, Berbagai penelitian telah membuktikan adanya potensi tanaman herbal dalam bentuk minuman seperti teh hijau sebagai antioksidan alami yang mampu menangkal radikal bebas.
Selain itu teh hijau kaya polifenol yang memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat mengurangi kemerahan, iritasi, dan pembengkakan pada kulit, semua sisi umum efek radiasi.
Konsumsi rutin minuman herbal seperti teh hijau yang kaya senyawa antioksidan dapat menjadi strategi preventif yang mendukung kesehatan seluler dan menurunkan risiko terjadinya kanker.
Gunakan air dengan suhu sekitar 80°C untuk menyeduh teh hijau lalu Seduh teh selama 2-3 menit untuk mendapatkan kandungan EGCG yang optimal dan minum 2-3 cangkir teh hijau per hari untuk mendapatkan manfaat kesehatan (irm/lin)