Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf
(Ketua KPPU RI 2015 – 2018/ Chairman ASEAN Competition Institute – ACI)
MAKASSAR, FAJAR – Persaingan involusioner digunakan pemerintah China untuk menjelaskan perang harga (price war) yang hanya mementingkan keuntungan jangka pendek di industri mobil listrik dan platform digital China. Perang harga berpotensi mengganggu ekosistem bisnis mobil listrik dan platform digital China secara keseluruhan.
Terminologi persaingan involusioner dalam ekosistem digital ditandai persaingan harga yang ekstrem. Dimana, platform digital yang didukung modal asing dalam jumlah besar menggunakan strategi harga sangat rendah yang mengarah ke predatory pricing. Secara nasional, transportasi berbasis aplikasi online memiliki struktur pasar duopoly dengan dua pemain dominan, yaitu aplikator lokal diwakili GoJek yang didirikan di Jakarta bersaing dengan aplikator asing, Grab yang didirikan di Kuala Lumpur.
//Kolonisasi Platform
Price war dalam ekosistem digital untuk jasa pengantaran orang, makanan dan barang bertujuan bukan untuk menarik pelanggan, tetapi untuk menyingkirkan pesaing dan menguasai pasar. Sehingga, dalam jangka panjang ekosistem digital hanya dikuasai oleh satu pemain dominan.
Dimana, keterlibatan asing dalam menyediakan permodalan bagi platform digital tertentu dapat mengarah pada penguasaan ekosistem digital nasional. Perang harga dengan melibatkan pihak asing berpotensi melemahkan ekosistem digital nasional yang dapat berujung pada kolonisasi platform digital.