FAJAR, MAKASSAR — Program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) disambut baik oleh masyarakat, selain program ini dapat meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, juga menghidupkan para pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat sebagai penyedia bahan baku makanan bergizi.
Tak hanya itu, program MBG ini juga membuka lapangan pekerjaan, dan pastinya dapat mensejahterakan para petani, karena hasil buminya seperti beras, sayur-sayuran dan lainnya akan terserap secara optimal di MBG.
Salah satu mitra Badan Gizi Nasional (BGN) yakni Muhammad Aras dari Yayasan Wanua Siwata dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan mengaku bersyukur karena dengan adanya program MBG ini dapat berkontontribusi langsung untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengatasi masalah gizi buruk dan stunting serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.
“Kami sangat bersyukur sebagai mitra dari BGN yang mengelola dapur MBG bisa berkontibusi dalam program yang digagas bapak Presiden Prabowo Subianto. Kita berharap program ini dapat berjalan dengan baik agar dapat wujudkan apa yang menjadi cita-cita dari bapak Presiden,” kata Aras kepada Wartawan di Wajo, Jumat, 11 Juli 2025.
Hal ini disampaikan Aras sekaligus juga menanggapi isu dugaan bawah dalam program MBG ini ada pihak yang mengatur pengadaan peralatan dapur seperti ompreng dan perlengkapan lainnya. Termasuk dugaan adanya permintaan fee Rp1.000 hingga Rp2.000 per porsi dari setiap mitra yang disetujui nantinya jika sudah berjalan.