English English Indonesian Indonesian
oleh

Makassar Siapkan 13 Guru Profesional untuk Sekolah Rakyat


“Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga menjadi pembimbing dan pendamping anak-anak dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan asrama,” ungkapnya.


Sekolah rakyat di Jl Untia Makassar ini memiliki kapasitas awal untuk 150 siswa, terdiri dari 100 siswa putra dan 50 putri. Seluruh siswa tinggal di asrama yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.


“Dengan sistem boarding school, para siswa mendapatkan fasilitas makan tiga kali sehari serta dua kali snack. Selain itu, kebutuhan pendidikan seperti seragam dan alat tulis juga telah disediakan secara gratis oleh pemerintah,” tuturnya.


Rombongan belajar atau kelas dirancang berisi 25 siswa. Tahun ini dimulai dari kelas 1 SMP, dengan rencana penggabungan jenjang SD dan SMA jika pemerintah kota nantinya menyediakan lahan tambahan.


“Ini menunjukkan bahwa sistem ini fleksibel dan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Pembelajaran di Sekolah Rakyat bukan hanya soal akademik,” ucapnya.
Lebih dari itu, siswa juga mendapat pendidikan karakter, penguatan nilai-nilai sosial, serta pendampingan emosional melalui wali siswa yang ditunjuk di setiap kelompok.


Asrama juga difungsikan sebagai tempat kegiatan tambahan untuk menumbuhkan kemandirian, disiplin, dan solidaritas. Sebelum siswa diterima, mereka melalui proses seleksi yang cukup ketat.


Salah satunya adalah tahapan assesmen lapangan yang melibatkan Kementerian Sosial, Sentra Wirajaya, BPS, dan PUPR.
Mereka melihat langsung kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan keluarga calon siswa untuk memastikan bahwa hanya yang benar-benar membutuhkan yang diterima. Tak hanya itu, dilakukan pula kunjungan rumah (home visit) sebagai bentuk verifikasi akhir.

News Feed