FAJAR, MAKASSAR– Sekelompok mahasiswa Universitas Ciputra Makassar menginisiasi program edukasi literasi keuangan yang menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal. Program ini menyasar Kopinamo, sebuah UMKM yang bergerak di bidang minuman, sebagai mitra utama dalam upaya meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan usaha.
Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini adalah Andhini Dwi Alysa, Graciella Nedine Siahaya, Jennifer Angelina Wijaya, Levika Filadelvia, Kevin Jibowo, dan Reynald Phie. Melalui observasi dan diskusi awal, mereka mengidentifikasi bahwa banyak pelaku UMKM, termasuk Kopinamo, masih menghadapi tantangan dalam manajemen keuangan yang efektif, meskipun memiliki produk yang kompetitif.
“Kami melihat potensi besar pada Kopinamo, namun juga menyadari kebutuhan akan pemahaman yang lebih baik dalam hal pengelolaan keuangan seperti arus kas, pencatatan sederhana, hingga perencanaan anggaran,” jelas Kevin Jibowo, selaku ketua tim.
“Kami berupaya memberikan bekal praktis yang bisa langsung diterapkan oleh pemilik dan staf.”
Materi edukasi yang diberikan meliputi: Pencatatan keuangan sederhana, manajemen arus kas, pemisahan keuangan pribadi dan usaha, dan mencegah tumpang tindih dan memudahkan evaluasi bisnis, perencanaan anggaran, pengenalan sumber pendanaan dan investasi mikro, serta memberikan gambaran mengenai alternatif pendanaan yang aman dan relevan bagi UMKM.
Program ini disampaikan secara interaktif dan kontekstual, menyesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi nyata di lapangan. Pendekatan tersebut membuat komunikasi antara mahasiswa dan pemilik usaha berjalan efektif.
“Respons dari Kopinamo sangat positif. Pemilik usaha aktif berdiskusi dan bertanya mengenai konsep-konsep yang kami ajarkan,” ujar Levika Filadelvia. Pemilik Kopinamo bahkan berharap agar program serupa bisa menyasar lebih banyak pelaku UMKM lainnya.
Program ini diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas internal Kopinamo dalam mengelola keuangan, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk mulai serius memperhatikan aspek literasi keuangan. Dengan dasar keuangan yang lebih solid, UMKM seperti Kopinamo akan lebih siap menghadapi tantangan pasar, mengevaluasi performa usaha, serta mengidentifikasi peluang pengembangan.
“Kami berharap apa yang kami sampaikan bukan sekadar pengetahuan, tapi menjadi alat yang benar-benar memberdayakan Kopinamo untuk mencapai tujuan bisnisnya,” tutup Kevin Jibowo. (*/)