English English Indonesian Indonesian
oleh

RI Teken MoU Dagang Rp553 Triliun dengan AS, Ternyata Bagian dari Strategi untuk Melunakkan Donald Trump

FAJAR, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dagang senilai lebih dari USD34 miliar atau setara Rp553 triliun dengan Amerika Serikat.

Langkah ini dilakukan sebagai strategi diplomasi ekonomi untuk melunakkan hati Presiden AS, Donald Trump. Pasalnya Trump kukuh menerapkan tarif 32 persen terhadap impor produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

Kesepakatan ini melibatkan sejumlah BUMN dan perusahaan swasta nasional dalam berbagai sektor, mulai dari energi hingga pertanian. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa MoU ini bagian dari upaya menjaga stabilitas hubungan ekonomi bilateral dengan AS.

“Kami menandatangani sejumlah MoU untuk meningkatkan impor dari Amerika Serikat. Ini bentuk penguatan hubungan dagang dua negara,” ujar Airlangga, dikutip dari AFP, Rabu (9/7).

Pertamina hingga FKS Group
PT Pertamina menjadi salah satu BUMN yang tercatat dalam perjanjian ini, dengan komitmen untuk meningkatkan pembelian energi dari AS. Selain itu, perusahaan swasta seperti Sorini Agro Asia Corporindo dan FKS Group juga ikut menandatangani kesepakatan kerja sama di bidang pertanian.

Kedutaan Besar Indonesia di Washington menyebutkan, kesepakatan ini tercapai dalam rangkaian pertemuan dagang yang berlangsung pada Selasa (8/7) waktu AS.

“Pertemuan menghasilkan berbagai nota kesepahaman komersial yang membuka peluang kerja sama baru dan memperdalam hubungan ekonomi bilateral,” ujar pihak KBRI dalam pernyataan resminya.

Salah satu perusahaan AS, Cargill, telah mengonfirmasi bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembelian komoditas jagung oleh Indonesia.

News Feed