Sikap Netanyahu ini muncul di tengah rencana Menteri Pertahanan Israel Katz untuk merelokasi seluruh penduduk Gaza ke tempat yang disebutnya “kota kemanusiaan” di atas reruntuhan Rafah.
Poros Morag didirikan setelah gagalnya perjanjian gencatan senjata pada bulan Januari, yang sebelumnya disetujui Israel tetapi kemudian ditinggalkan.
Tentara Israel telah menewaskan hampir 57.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak Oktober 2023. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (amr)