Jendela Langit: M. Qasim Mathar
Pukul 8 pagi. Jemaah umrah travel Zam-Zam tiba di Masjid Quba. Itulah masjid pertama yang dibangun Rasulullah Muhammad SAW di desa Quba empat hari sebelum Nabi tiba dalam rangka berhijrah ke Madinah, kota yang sebelumnya bernama Yatsrib. Rombongan kami menuju masjid. Sebelum tiba di pintu masuk masjid, seorang takmir masjid berteriak-teriak: “sandal box,… sandal box…!”, berulang-ulang.
Maksudnya, sandal, sepatu dan alas kaki anda disimpan di kotak penitipan yang disediakan oleh masjid. Saya salat tahniyah mesjid dua rakaat. Dalam salat terbayang bagaimana Nabi bersama sahabatnya membangun mesjid Quba. Tentu saja, bangunan mesjid Quba yang sekarang tampak megah bukanlah yang dibangun Nabi pada masa itu. Tidak boleh juga disebut sebagai “copy” dari mesjid Quba yang dibangun Nabi. Atau, menyebutnya sebagai palsu, karena bukan lagi mesjid Quba asli yang dibangun Nabi SAW. Yang jelas di situlah lokasi masjid yang dibangun Nabi SAW., yang setelah belasan abad berlalu, tetap ramai dikunjungi oleh kaum muslimin dari seluruh dunia.
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pada tahun 1 Hijriah (622 Masehi) di desa Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Masjid ini dibangun saat Nabi dalam perjalanan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Sebelum sampai ke Madinah, Nabi tinggal beberapa di Quba, sebuah desa yang menjadi bagian dari wilayah Madinah, yang pada masa itu masih bernama Yatsrib. Dibangun pada 8 Rabiul Awal atau 23 September 622 M., masjid Quba dalam suatu riwayat disebutkan bahwa pahala salat di masjid tersebut setara keutamaannya dengan pahala ibadah umrah.
Dicatat pula dalam sejarah, bahwa di masjid Quba inilah pertama kalinya salat disenggarakan. memiliki nilai historis yang tinggi. Adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz, khalifah kedelapan dari Dinasti Umayyah (717 hingga 720 Masehi) yang memerintahkan pembangunan menara di Masjid Quba, selain merenovasi dan meluaskan area bangunan masjid tersebut.
Jika kecantikan dan kemegahan masjid Quba masih memesona pengunjungnya pada masa ini, itu tanda bahwa banyak pemimpin dan tokoh yang telah berkontribisi, merawat masjid pertama kaum muslimin. Bila belum menyaksikannya, berniatlah menunaikan haji atau umrah. Moga-moga dalam kesempatan itu, selain melakukan ibadah haji atau umrah, ada agenda tamasya spiritual ke masjid Quba, masjid pertama yang dibangun dengan tangan Nabi SAW bersama para sahabatnya. (*)