FAJAR, BONE – Anggota DPRD Kabupaten Bone Andi Idris Alang mengkritik sikap pemerintah Kabupaten Bone yang tak kunjung melakukan perbaikan akses jalan warga terdampak pembangunan Bandara di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, Bone.
Jalan terdampak bandara tersebut merupakan akses empat desa yakni Desa Mappalo Ulaweng, Desa Unra, Desa Kajuara, dan Desa Carigading.
Menurut Idris, sikap pemeritnah yang terus menjanjikan perbaikan namun tak kunjung direalisasikan ini bisa jadi memicu kemarahan warga di desa terdampak.
Apalagi kata dia, jika menilik sejarah, pernah terjadi pemberontakan di wilayah ini.
“Itu ada sejarahnya (desa) Unra satu-satunya di Bone yang lakukan pemberontakan ke raja dulu di situ. Ini sangat berbahaya ini kampung, kalau naik demo empat desa berbahaya,” ujarnya.
Menurut Idris sikap pemerintah yang terus mengulur perbaikan ini terkesan hanya berpura-pura saja untuk menyenangkan hati warga
“Sekarang ada perencanaannya cuma pura-pura saja, cuma menyenangkan saja masyarakat, melakukan perencanaan pura-pura. Buktinya tidak ada sampai kini, alasannya efesiensi macam-macam,” kritiknya.
Ia mengingatkan proyek perbaikan ini telah direncanakan Pemkab sejak 2024 lalu, dan telah disepakati untuk kembali diajukan.
Andi Idris melanjutkan seharusnya ini menjadi prioritas pertama sebagai bentuk kompensasi atas dampak dari pembangunan bandara. Namun yang terjadi adalah pemerintah justru lebih dahulu membangun bandara tanpa memikirkan akses jalan warga.
“Seharusnya dibangun dahulu jalannya baru bandaranya,” terangnya.