English English Indonesian Indonesian
oleh

Pemerintah Harus Adaptif terhadap Peraturan Baru soal Haji dari Arab Saudi

Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel, Fadli Ananda menyampaikan, berbagai aturan baru memang layak untuk diadaptasikan. Mengingat, itu dilakukan untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi semua pihak.

“Ini salah satu pelaksanaan haji terbaik. Masalah syarikah, ini memang baru bahkan di Arab Saudi. Mereka tidak mau monopoli, makanya masih ada permakluman dan semoga kita bisa adaptasi di 2026,” ujarnya, dalam diskusi evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2025, di redaksi Harian Fajar, lantau 4 Gedung Graha Pena, Senin, 7 Juli.

Lebih lanjut dia menyampaikan, persoalan syarikah memang patut dimengerti. Sebab, dia menilai tujuan utama dari Pemerintah Arab Saudi mereapkan hal ini agar tidak ada kompetisi antar syarikah.

“Cuma itu tadi, mungkin pendaftaran kita saja yang kurang pas administrasinya, tetapi ini kekurangan yang minor,” lanjutnya.Terlepas dari itu, dia mengaku banyak mendapat testimoni dari para jemaah. kata dia, beberapa jemaah menyampaikan bahwa pelayanan ibadah haji tahun ini yang terbaik.

“Karena memang sudah tidak berdesak-desakan, semua pakai nusuk. Jadi tidak ada lagi orang yang bukan jemaah haji masuk ke sana, karena kalau tidak punya nusuk dilarang masuk ke Mekkah,” ungkapnya.

Dia berharap, Pemerintah Arab Saudi komitmen dengan pelayanan ini. Tujuannya, agar angka kesakitan dan kematian bisa berkurang. Sebab dengan baiknya pelayanan akan berdampak baik juga pada kondisi jemaah,” harapnya.

Dia juga menegaskan, ke depannya DPRD akan menggandeng Kemenag untuk menentukan Petugas Haji Daerah (PHD). Dia khawatir, ada hal yang tidak sesuai dengan jalurnya, baik dalam proses penerimaan mau pun pelaksanaan tugasnya.

News Feed