FAJAR, ENREKANG — Enrekang yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah produsen utama bawang merah dan cabai di Sulsel dilirik oleh Kalimantan.
Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) dan Pemkot Tarakan tertarik menjalin kerja sama ekonomi strategis dengan Pemkab Enrekang.
Diketahui, kerja sama ini difokuskan pada pengembangan dan distribusi komoditas unggulan sektor hortikultura, seperti bawang merah dan cabai.
Kerja sama ini juga sebagai langkah konkret menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.
Apalagi hasil produksi bawang merah dan cabai di Enrekang dua tahun terakhir ini terus meningkat.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Enrekang pada 2023 175.933 ton, kemudian meningkat di 2024 mencapai 205.119 ton.
Sementara produksi cabai mencapai pada 2023 6724 ton dan meningkat di 2024 dengan capaian produksi hingga 11500 ribu.
Bupati Enrekang, Muh. Yusuf Ritangnga, menyatakan bahwa penjajakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Kerja Sama Antardaerah (KAD) yang menekankan pentingnya sinergi antarwilayah dalam pemenuhan pasokan pangan nasional.
“Kunjungan dari Kaltara dan Tarakan akan difasilitasi langsung oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Ini menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah pusat terhadap integrasi distribusi pangan antardaerah,” kata Yusuf Ritangnga kepada FAJAR pada Senin, 7 Juli.
Menurutnya, kerja sama ini diyakini mampu menjaga stabilitas harga komoditas di pasar, meningkatkan serapan hasil pertanian dari petani lokal Enrekang, serta membantu daerah mitra dalam memenuhi kebutuhan pangan secara efisien.