FAJAR, MAKASSAR — Pada penyelenggaraan ibadah haji 2025, ternyata Sulsel mendapat tambahan kuota. Itu berasal dari provinsi lain.
Hal itu terungkap dalam diskusi publik Harian Fajar dengan tema “Refleksi Penyelenggaraan Haji 2025” bersama dengan pihak terkait di redaksi Harian Fajar Senin (7/7/2025).
Kegiatan ini juga diikuti puluhan peserta masyarakat umum dan kalangan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus yang ada di kota Makassar.
Narasumbernya: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel), Dr. H. Ali Yafid. S.Ag. M.Pd.I., Sekretaris Komisi E DPRD Sulsel dr. H. Fadli Ananda, Sp.OG. M.Kes., dan Ketua DPD Amphuri Sulampua HM Azhar Gazali.
“Di emberkasi Makassar ini kita mengurus jemaah dari 8 provinsi. Jumlahnya 15.876 jemaah yang lewat emberkasi Makassar,” beber Kakanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid.
Delapan provinsi itu, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Ali Yafid menambahkan, Sulawesi Selatan mendapatkan tambahan kuota haji tahun ini. Jumlah jemaah haji 7.487 orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7.272 orang.
Tambahan kuota ini, kata dia, berasal dari beberapa sumber. Termasuk mutasi dari provinsi lain, dan kuota yang tidak terpakai secara nasional.
Sulawesi Selatan, lanjut dia, juga memiliki surplus cadangan haji terbesar di Indonesia. “Sulawesi Selatan memiliki surplus cadangan haji terbesar di Indonesia, dengan jumlah lebih dari 700 orang,” kata Dr. H. Ali Yafid dalam acara yang dipandu wartawan senior, Silahuddin Genda.
