FAJAR, TEHERAN — Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, muncul untuk pertama kalinya di hadapan publik sejak negaranya terlibat ketegangan militer dengan Israel dalam dua pekan terakhir. Penampilan tersebut terekam dalam sebuah video acara keagamaan memperingati Hari Asyura di Teheran, Sabtu, (5 /7/ 2025).
Dalam rekaman yang ditayangkan televisi pemerintah dan dikutip Al Jazeera, Khamenei terlihat hadir di Masjid Imam Khomeini, melambaikan tangan dan mengangguk kepada jamaah yang menyambutnya. Ini menjadi penampilan langsung pertama setelah dirinya tidak muncul di publik sejak pecahnya serangan rudal antara Iran dan Israel pada 13 Juni lalu. Selama periode itu, seluruh pernyataannya disampaikan melalui rekaman video.
Hari Asyura merupakan peringatan penting bagi umat Syiah untuk mengenang gugurnya Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad, dalam peristiwa Karbala.
Penampilan publik Khamenei ini dilakukan setelah ia menyampaikan pidato resmi pasca-gencatan senjata dengan Israel pada 26 Juni. Dalam pidatonya, ia menyatakan bahwa Iran telah memenangkan konfrontasi militer melawan Israel dan Amerika Serikat.
“Fakta bahwa Iran memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan dan dapat mengambil tindakan kapan pun diperlukan adalah hal yang signifikan,” kata Khamenei. Ia juga menegaskan bahwa agresi terhadap Iran akan dibalas dengan “harga yang mahal”.
Ketegangan militer antara Iran dan Israel meletus di tengah kebuntuan negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington. Amerika Serikat sempat menawarkan pelonggaran sanksi ekonomi sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir dan rudal balistik Iran. Namun, pembicaraan terhenti setelah Israel meluncurkan serangan ke situs-situs nuklir Iran, dengan dalih mencegah potensi produksi senjata nuklir.