FAJAR, BANYUWANGI – Manajemen PT Pratama Jaya akhirnya angkat bicara terkait tenggelamnya kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Perusahaan menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas insiden yang menewaskan enam orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang.
“Pertama dan utama, kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami sangat berduka dan turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban,” kata perwakilan PT Pratama Jaya, Ulumuddin.
Menurut Ulumuddin, sejak kejadian terjadi, perusahaan langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, serta aparat keamanan untuk proses evakuasi dan pencarian korban. Manajemen juga menjalin komunikasi dengan pihak ASDP selaku operator Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk guna memberikan bantuan darurat bagi keluarga korban.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa keselamatan penumpang adalah tanggung jawab utama kami,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Ulumuddin menyebut perusahaan telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dan memastikan bantuan logistik serta pendampingan tetap berjalan di lapangan. Ia tidak mengungkapkan besaran santunan tersebut.
“Kami berkomitmen hadir di tengah keluarga korban dan akan mendampingi semaksimal mungkin di masa sulit ini,” katanya.
Ia menambahkan, manajemen akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan pelayaran, operasional kapal, kesiapan awak, dan kondisi teknis armada untuk mencegah kejadian serupa.