Namun kini, institusi yang seharusnya menjadi tempat penyembuhan dan harapan, kehilangan sosok yang memimpinnya dengan penuh dedikasi.
Kita tidak sedang membicarakan persoalan politik praktis atau konflik kepentingan. Yang kita hadapi adalah pertanyaan fundamental: bagaimana kita memposisikan diri ketika kemanusiaan dipertaruhkan? Bagaimana kita merespons ketika seorang tenaga medis—yang seharusnya dilindungi dalam situasi apapun—menjadi korban?
Dalam ajaran universal, setiap nyawa manusia memiliki nilai yang sama. Dr. Marwan bukan hanya kehilangan seorang individu, tetapi juga simbol jembatan persahabatan antara Indonesia dan Palestina. Rumah Sakit Indonesia adalah manifestasi dari nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi.
Ketika direktur utamanya berpulang dalam keadaan yang mengharukan ini, kita dihadapkan pada pilihan: apakah kita akan berdiam diri, atau kita akan bersuara dengan bijaksana?
Sebagai perwakilan Partai Golkar, saya ingin menyampaikan bahwa partai yang saya wakili memiliki komitmen yang mendalam terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Partai Golkar, yang lahir dari semangat founding fathers bangsa ini, selalu berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif.
Gerakan Non-Blok yang kita warisi bukanlah sikap pasif atau acuh tak acuh. Ini adalah pilihan untuk bebas bersuara demi kebenaran, bebas berpihak pada kemanusiaan, dan bebas menyuarakan hati nurani bangsa. Kita tidak terikat pada blok manapun, namun kita terikat pada nilai-nilai universal yang menghargai martabat manusia.