Selain bisa berangkat menemani Ibundanya, Hj. Cici juga menuturkan bahwa hal yang paling disyukuri adalah pendampingan Petugas Haji Kloter dan Fasilitas yang disiapkan pemerintah selama berada di Tanah suci sekitar 40 hari sangat membantu, sehingga Ibundanya berada dalam kondisi yang sehat, dan mobilitas dalam melaksanakan ibadah rutin seperti Sholat di Masjidilharam baik Mekkah dan Madinah, Umrah, Ziarah, dan puncak Haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) semua bisa kami lakukan dan lalui dengan baik dan lancar.
“Alhamdulillah, Petugas Haji Indonesia baik di Kloter maupun dan yang di Arab Saudi sangat peduli kepada kami selaku Jemaah, terlebih kesediaan fasilitas seperti Bus Shalawat dan Murur bagi lansia juga sangat membantu, sehingga semua proses dan rangkaian ibadah bisa kami laksanakan dan lalui dengan baik,” tambah cici.
Diceritakan juga, selama berada di Tanah Suci , terdapat sejumlah momen dan peristiwa yang menurut hajja Cici Novikana sangat menguras Emosi dan air mata, seperti kala menemani dan mendorong ibundanya melaksanakan Umrah dengan kursi roda memasuki Masjidilharam dan melihat Kakbah saat pertama kali tiba di Makkah, Juga saat Wukuf di Arafah, melontar Jamarat di Mina yang menguras tenaga, saat melaksanakan Tawaf Wada’ (Perpisahan) sebelum meninggalkan Makkah menuju Madinah, saat sholat di Raodhah Masjid Nabawi, dan puncaknya saat datangnya kabar kalau besok akan meninggalkan Tanah Suci menuju ke Tanah Air.
“jujur, moment moment tersebut sangat mengaduk aduk emosi dan penuh air mata, sangat berat rasanya meninggalkan Tanah Suci yang penuh kenangan dan keberkahan ini, dibenak kami teriring doa dan harapan, semoga kelak kami sekeluarga bisa mengulang kembali peristiwa mulia ini yaa Allah…,” katanya dengan suara terbata bata.