FAJAR, BANYUWANGI – Operasi pencarian terhadap korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya memasuki hari ketiga pada Sabtu (5/7/2025). Tim SAR gabungan kini bersiap melakukan penyelaman ke dasar laut Selat Bali, setelah upaya sebelumnya belum membuahkan hasil maksimal.
Langkah penyelaman ini diambil menyusul analisis peta laut yang menunjukkan area pencarian berada pada kedalaman 40 hingga 50 meter. Informasi itu diungkap oleh Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Laksda TNI Ribut Eko Suyatno, saat memimpin koordinasi di Posko SAR.
“Kami sudah mempelajari kontur dasar laut berdasarkan data dari Lanal dan OSC Ketapang. Fokus hari ini adalah penyelaman, tetapi dengan prosedur ketat. Kami harus pastikan semua personel benar-benar ready for dive,” jelas Eko.
Pada dua hari pencarian sebelumnya, hasil evakuasi hanya tercapai di hari pertama dengan 36 orang berhasil ditemukan, terdiri atas 30 selamat dan 6 meninggal dunia. Hari kedua, upaya pencarian nihil akibat kondisi laut memburuk.
Menurut Eko, visibilitas laut yang merosot drastis hingga hanya 3 kilometer dan gelombang laut yang meninggi hingga 2,5 meter menjadi hambatan utama. Bahkan, arus pasang surut di kawasan tersebut turut mempersempit jangkauan operasi tim laut dan udara.
“Semalam kami minta Distrik Navigasi mengirimkan peralatan sonar dan pendeteksi posisi kapal. Ini untuk mempercepat penentuan titik pencarian di bawah permukaan laut,” ungkapnya.
Kronologi
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya terjadi pada Kamis dini hari (3/7) saat kapal rute Ketapang–Gilimanuk tersebut mengalami blackout tak lama setelah mengirim sinyal darurat pukul 00.16 Wita.