English English Indonesian Indonesian
oleh

Integrasi Transportasi Publik di Makassar: Trans Sulsel dan Rencana Sinkronisasi dengan Waterbase dan Kereta Api

FAJAR, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak hanya menghidupkan kembali layanan transportasi publik melalui Trans Sulsel, tetapi juga merancang integrasi yang lebih luas dengan moda transportasi lain, termasuk terminal waterbase dan jalur kereta api. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Sulsel untuk mengembangkan sistem transportasi publik yang komprehensif di kawasan Mamminasatsa.

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Andi Erwin Terwo, menjelaskan bahwa salah satu tujuan re-routing Trans Sulsel adalah untuk mengintegrasikan layanan bus dengan terminal waterbase di Taman Andalan. Khususnya untuk Koridor satu, rute bus akan mencakup Center Point of Indonesia (CPI) dan kemudian akan disinkronkan dengan Taman Andalan waterbase Seaplane sebelum berlanjut ke Pelabuhan Takalar. Integrasi ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di area wisata dalam kota seperti CPI dan Pantai Losari, serta menyediakan pilihan transportasi yang beragam bagi masyarakat dan wisatawan.

Selain itu, Koridor dua Trans Sulsel, yang memiliki rute Unhas Tamalanrea ke Bandara Sultan Hasanuddin hingga Terminal Mandai Maros, dirancang untuk terkoneksi dengan jalur kereta api menuju Pangkep, Barru, dan Parepare. Konektivitas ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan antarkota menggunakan kereta api.

Armada baru jenis Damri dengan kapasitas hingga 40 penumpang akan digunakan untuk kedua koridor, dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang, bahkan dengan rencana pemutaran video informasi dari setiap OPD di dalam bus. Subsidi sebesar Rp16,7 miliar dari Pemprov Sulsel menegaskan komitmen untuk layanan ini.

Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menambahkan bahwa penghentian subsidi oleh Kementerian Perhubungan bukan untuk keseluruhan layanan, melainkan ada penyesuaian yang diperlukan. Ia juga mengungkapkan bahwa pada anggaran tahun 2025, Pemprov Sulsel akan menerapkan “finance sharing” (berbagi pembiayaan)dengan Kementerian Perhubungan untuk subsidi layanan transportasi. “Waktu Pak Menteri datang ke sini, Pak Gubernur sudah menyampaikan hal tersebut secara langsung, dan telah disepakati pola subsidi bersama itu,” jelas Jufri. Ini menandakan adanya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan dan pengembangan transportasi publik di Sulsel.

Secara keseluruhan, inisiatif ini menunjukkan keseriusan Pemprov Sulsel dalam menciptakan sistem transportasi publik yang terintegrasi, nyaman, dan dapat diakses oleh masyarakat luas, dengan target pembukaan kembali dua koridor Trans Sulsel pada 9 Juli 2025. (uca/*)

News Feed