FAJAR, BULUKUMBA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba merilis data sementara terkait dampak banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sebanyak dua ribu unit rumah dilaporkan terendam banjir, khususnya di Kecamatan Ujung Bulu, tepatnya di wilayah Batuppi, Kasimpureng, dan Kasuara.
Sementara itu, peristiwa tanah longsor terjadi di beberapa titik di Kecamatan Kindang. Rinciannya, satu titik di Desa Kahayya, satu titik di Desa Kindang, dan dua titik longsor di Kelurahan Borongrapoa.
Selain itu, sejumlah jembatan juga mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Di Kecamatan Gantarang, jembatan yang terputus dilaporkan berada di Desa Benteng Gantarang, Desa Bialo, dan Desa Bontoraja. Sedangkan di Kecamatan Kindang, jembatan yang rusak berada di Desa Garuntungan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bulukumba, Abdul Haris, menyampaikan bahwa pihaknya masih terus melakukan evakuasi warga terdampak, serta melakukan pemantauan dan pendataan lanjutan.
“Kami terus memantau kondisi di lapangan. Jika masih ada warga yang terdampak dan belum tertangani, kami minta agar segera melapor,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Juli 2025.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi daerah rawan, khususnya di sekitar bantaran sungai.
“Selain melakukan evakuasi, kami juga mengingatkan warga untuk tidak berada di area rawan banjir, terutama di bantaran sungai,” tambahnya.
Terkait data titik banjir dan longsor, Abdul Haris menegaskan bahwa data yang dirilis masih bersifat sementara dan kemungkinan akan bertambah.
“Data ini masih awal. Kami masih terus melakukan pemantauan dan pendataan tambahan baik untuk wilayah terdampak maupun jumlah korban,” ungkapnya. (fad/*)