FAJAR, BANTAENG — Program penelitian hibah dari Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN dengan tajuk “Green Human Capital sebagai Kunci Green Innovation dan Green Economy Capability untuk Pertumbuhan Industri Pariwisata” resmi berlangsung di empat wilayah strategis Sulawesi Selatan: Kota Makassar, Kabupaten Takalar, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Sinjai.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Mustika Kusuma Basir, S.Psi., M.M., CPS., CHCM., CODP., dengan dukungan tim ahli multidisipliner.
Ditemui di sela-sela pertemuan riset bersama pemangku kepentingan di Kabupaten Bantaeng, Dr. Mustika menjelaskan bahwa inti dari penelitian ini adalah pembangunan Green Human Capital—yaitu sumber daya manusia di sektor pariwisata yang memiliki kesadaran ekologis, etika lingkungan, dan kompetensi hijau.
“Fokus utama dari penelitian ini adalah bagaimana membangun Green Human Capital sebagai motor penggerak green innovation dan penguatan green economy capability. Kami meyakini bahwa pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur fisik, tetapi harus dimulai dari kualitas manusianya—mereka yang sadar lingkungan, cerdas digital, dan inovatif dalam mengembangkan potensi lokal,” ujar Dr. Mustika Kusuma Basir.
Sebagai pakar digital marketing, Muh Syulhabiullah, SE., M.I.Kom., MM, menambahkan bahwa strategi komunikasi dan pemasaran digital yang ramah lingkungan harus menjadi bagian integral dari transformasi pariwisata hijau di Sulawesi Selatan.
“UMKM dan pelaku pariwisata perlu diberdayakan untuk tidak hanya go digital, tetapi juga go green. Pemasaran berbasis nilai-nilai keberlanjutan akan memberikan daya saing yang unik dan menjadi pembeda utama destinasi wisata di era pasca-pandemi dan krisis iklim global,” jelas Syulhabiullah.