FAJAR, LOMBOK – Nama Agam Rinjani, relawan pencarian dan penyelamatan (SAR) asal Indonesia, mendadak menjadi perhatian publik Brasil setelah kiprahnya dalam proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani viral di media sosial.
Melalui dua platform penggalangan dana asal Brasil, Voaa dan Razoes para Acreditar, publik Brasil berhasil mengumpulkan dana lebih dari R$500.000 atau setara Rp1,4 miliar.
Dana itu sepenuhnya disumbangkan kepada Agam tanpa potongan, setelah sebelumnya sempat muncul kritik atas rencana pemotongan sebesar 20 persen oleh platform penggalang dana.
“Kami memutuskan untuk mentransfer 100 persen dari jumlah yang terkumpul ke Agam, tanpa potongan biaya apapun,” ujar Vicente Carvalho, salah satu pendiri Voaa dan Razoes, dikutip dari media lokal O Dia.
Ia juga memastikan semua proses administrasi untuk transfer internasional sedang diselesaikan agar dana dapat segera diterima.
Agam, yang tergabung dalam komunitas Rinjani Squad, menyatakan dalam siaran langsung bahwa ia telah memberi izin untuk dilakukan penggalangan dana tersebut.
Pria asal Makassar itu menegaskan bahwa dana yang diterima akan digunakan untuk proyek reboisasi gunung-gunung di Indonesia, serta dibagikan kepada para relawan yang turut terlibat dalam operasi evakuasi Marins.
Popularitas Agam di Brasil melonjak drastis setelah ia membagikan proses penyelamatan secara langsung di media sosial. Akunnya kini memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut, dan ia mendapat julukan sebagai “pahlawan” oleh warganet Brasil.