English English Indonesian Indonesian
oleh

Banjir dan Longsor Terjang Tiga Kabupaten di Sulsel, 11 Orang Dievakuasi

FAJAR, MAKASSAR – Cuaca ekstrem beberapa hari terakhir di sebagian wilayah Sulawesi Selatan menyebabkan terjadinya banjir dan longsor. Setidaknya, ada tiga kabupaten yang terdampak.

Longsor terjadi di Jalan Poros Sinjai – Malino, Desa Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai.

Sementara itu, banjir terjadi di dua kabupaten. Pada Jumat malam, 4 Juli, banjir mulai melanda Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.

Data dari BPBD Sulsel, sebanyak 5 KK terdampak. Lima rumah warga rusak, dengan salah satunya rusak parah, tiga unit motor hilang dan satu ekor sapi terbawa arus. Namun, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Di Kabupaten Bantaeng, tercatat ada empat kecamatan yang terdampak banjir, masing-masing di Kecamatan Bantaeng, Bissappu, Eremerasa, dan Uluere.

Akibat bencana ini, sejumlah fasilitas umum seperti tanggul, jembatan dan ruas jalan dilaporkan mengalami kerusakan.

Misalnya, Tanggul Sungai Biangloe, Kecamatan Bantaeng, Kelurahan Lamalaka, Tanggul Sungai Maricayya, Kelurahan Pallantikang, Jalan poros depan Resarea, Kelurahan Bonto Sunggu, Jalan di Desa Bontolojong, Lahan pertanian di Desa Ulugalung, serta beberapa perahu milik nelayan.

Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, belum ada laporan adanya korban jiwa hingga sore ini. Adapun sejumlah warga yang terdampak sudah dalam proses evakuasi ke lokasi aman.

“Tim BPBD setempat termasuk dari Pemprov serta segenap Pemda bersama TNI/Polri dan masyarakat sementara melakukan evakuasi sekaligus penyiapan dapur umum untuk korban terdampak. Belum ada laporan soal korban meninggal dunia,” ujar Amson, Sabtu, 5 Juli.

Amson juga mengaku belum menerima infomasi berapa jumlah warga yang mengungsi ke posko darurat. Namun, sebagian warga lainnya dilaporkan telah kembali ke rumah mengingat air sudah dalam kondisi surut.

“Warga yang mengungsi ada tapi kami belum dapat laporan berapa jumlahnya. Laporan terakhir air sudah mulai surut, dan warga lain sementara melakukan pembersihan,” terang Amson.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng, Irfan Fajar mengungkapkan hampir semua kecamatan di Bantaeng terdampak banjir. Irfan mengaku, dua kecamatan terparah ada di Kecamatan Bantaeng dan Bissappu, bahkan ketinggian airnya mencapai 1,5 meter.

“Hampir semua kecamatan (terdampak banjir), yang parah itu di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissappu yang terdampak banjir. Dua titik itu di Kelurahan Lamalaka (Kecamatan Bantaeng). (ketinggian air) sampai 1 meter lebih, satu meter setengah,” kata Irfan.

Saat ini, lanjut Irfan, kondisi mulai membaik dan air sudah mulai turun. “Sementara posisi aman, sudah aman hujan juga mulai berhenti,” terangnya.

Irfan mengungkapkan, banjir yang terjadi di Bantaeng ini memang diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi dari malam kemarin hingga pagi tadi, sehingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

“Ada satu dusun di evakuasi warganya tadi, tadi sudah mulai kembali ke tempat masing-masing karena airnya sudah rendah. Jadi Pemkab Bantaeng membuka dapur umum di Kelurahan termasuk dengan yang terdampak,” ungkapnya.

Pihaknya bersama tim dan juga stakeholder lain masih berada di lapangan untuk mengantisipasi adanya banjir susulan terjadi.

Diketahui, ada sekitar 11 orang yang dievakuasi di Kelurahan Lamakalla, Dua titik itu di Kelurahan Lamalaka Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng. (uca)

News Feed