Ferry menegaskan bahwa memindahkan Persib atau Dewa United dari AFC ke ACC bukanlah opsi rasional. “Mereka sudah didaftarkan ke kompetisi AFC. Menggeser mereka akan merusak integritas dan mempengaruhi persiapan klub,” katanya.
AFF Tegas, Indonesia Mundur
AFF akhirnya menolak pendaftaran Malut United dan Persebaya karena tidak memenuhi syarat posisi klasemen. Alhasil, Indonesia pun absen dari ACC musim ini.
LIB mengakui bahwa ketidaksesuaian ini menjadi bahan evaluasi ke depan. “Kami tidak menutup kemungkinan untuk ikut ACC Shopee Cup musim 2026/2027, tentu jika regulasinya sudah diselaraskan,” kata Ferry.
Dampak dan Respons
Sejumlah pihak menilai absennya wakil Indonesia akan mengurangi eksposur dan potensi branding klub nasional di level ASEAN. Namun, Ferry justru menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari konsistensi sistem dan profesionalisme pengelolaan liga.
“Kita tidak bisa asal ubah kebijakan hanya karena ingin tampil. Harus ada prinsip yang dijaga,” ucapnya.
Ia juga menepis anggapan bahwa Indonesia mengabaikan turnamen ACC. “Kami mendukung penuh. Tapi tidak bisa ikut hanya karena regulasinya tidak sejalan. Itu bukan berarti kami menolak,” tegasnya.
Fokus ke Kompetisi
LIB dan PSSI kini memusatkan perhatian pada keberlanjutan kompetisi domestik dan penyusunan kalender yang semakin padat. Mereka menilai keputusan ini sebagai upaya membangun pondasi tata kelola yang lebih kokoh dan terukur.
“Sepak bola nasional tidak boleh reaktif. Justru konsistensi sistem itulah yang akan memperkuat citra kita di mata regional,” tutup Ferry. (*)