“Kendala terbesar di masyarakat kami adalah lemahnya mindset warga dalam menerima inovasi. Banyak yang masih menganggap digitalisasi dan pencatatan keuangan itu rumit atau tidak penting. Kami berharap hasil penelitian ini dapat mendorong perubahan cara berpikir masyarakat dan sekaligus menjadi dasar bagi kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan warga,” tutur Sumiati.
Sebagai pakar sumber daya manusia dan psikolog, Dr. Mustika Kusuma Basir, S.Psi., MM menekankan pentingnya membangun kesiapan mental dan kapasitas individu pelaku UMKM sebagai fondasi dari keberhasilan transformasi digital dan ekonomi hijau.
“Transformasi tidak akan berhasil jika tidak dimulai dari kesiapan personal. Perlu ada intervensi dalam bentuk penguatan motivasi, pelatihan soft skill, dan perubahan pola pikir pelaku UMKM. Ini bukan sekadar urusan teknologi, tetapi juga kesiapan mental untuk berubah dan tumbuh,” tegas Dr. Mustika Kusuma Basir.
Sementara itu, Muh Syulhabiullah, SE., M.I.Kom., MM, selaku pakar digital marketing, menyoroti perlunya pemanfaatan platform digital secara strategis agar UMKM mampu menjangkau pasar yang lebih luas dengan biaya yang lebih efisien.
“UMKM harus didorong untuk memanfaatkan media sosial, marketplace, dan strategi konten yang tepat. Banyak pelaku usaha masih sekadar hadir di platform digital tapi belum tahu cara memaksimalkannya untuk pemasaran.
Penelitian ini akan memberi peta jalan yang jelas agar digitalisasi bukan sekadar tren, tapi menjadi kekuatan baru bagi keberlanjutan usaha,” terang Syulhabiullah.