FAJAR, BALI – Sebuah insiden tragis kembali mengguncang jalur penyeberangan antara Pulau Jawa dan Bali. KMP Tunu Pratama Jaya, kapal motor penyeberangan yang mengangkut puluhan orang dan kendaraan, terbalik dan tenggelam di Selat Bali pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025.
Kapal nahas ini mengangkut total 65 orang, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta 22 kendaraan. Saat kejadian, kapal sedang berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali.
Informasi tenggelamnya kapal diterima oleh otoritas pelabuhan sekitar pukul 00.16 Wita, diikuti permintaan bantuan darurat dari awak kapal. Namun hanya tiga menit kemudian, kapal mengalami blackout total dan dilaporkan terbalik di tengah laut, menurut keterangan dari pihak operator penyeberangan.
Ni Putu Cahyani Negara, Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli, menyatakan bahwa tim penyelamat sudah bergerak cepat ke lokasi kejadian. Penyisiran dimulai dua jam setelah laporan tenggelam diterima, namun hingga berita ini ditulis, belum ada informasi resmi terkait penemuan korban maupun kondisi kapal.
“Petugas SAR gabungan sudah dikerahkan, tetapi pencarian masih berlangsung. Fokus utama saat ini adalah menemukan para korban secepat mungkin,” ujarnya.
Berdasarkan data dari BMKG, kondisi cuaca saat insiden tergolong ekstrem dengan tinggi gelombang berkisar antara 1,7 hingga 2,5 meter, yang dapat mengganggu stabilitas kapal, terutama jika dikombinasikan dengan gangguan teknis.
Kepala Kantor KSOP Kelas III Tanjungwangi, Purgana, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data teknis dan saksi untuk menentukan penyebab pasti karamnya kapal. Namun, adanya kebocoran pada ruang mesin yang disertai blackout listrik memperparah situasi darurat tersebut.