Namun Netanyahu bersumpah akan terus mengejar Hamas. “Kami akan membebaskan semua sandera kami, dan kami akan melenyapkan Hamas. Hamas tidak akan ada lagi,” katanya dalam komentar yang direkam di kota Ashkelon dekat perbatasan utara Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar sebelumnya mengatakan bahwa ia melihat “beberapa tanda positif,” di tengah tekanan tinggi untuk membawa pulang para sandera.
“Kami serius dalam keinginan kami untuk mencapai kesepakatan sandera dan gencatan senjata. Tujuan kami adalah untuk memulai pembicaraan jarak dekat sesegera mungkin,” katanya.
Dari 251 sandera yang ditawan pada bulan Oktober 2023, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Sumber Palestina yang mengetahui negosiasi yang dimediasi tersebut mengatakan bahwa “tidak ada perubahan mendasar dalam proposal baru” yang sedang dibahas dibandingkan dengan persyaratan sebelumnya yang diajukan oleh Amerika Serikat.
Sumber tersebut mengatakan bahwa proposal baru tersebut “mencakup gencatan senjata selama 60 hari, di mana Hamas akan membebaskan setengah dari tawanan Israel yang masih hidup di Jalur Gaza, sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan dan tahanan Palestina oleh Israel.” (amr)