FAJAR, MAKASSAR — Saat fajar mulai menyingsing, dan udara Makassar masih terasa dingin, sejumlah personel Polres Pelabuhan Makassar sudah berdiri rapi di saf-saf masjid. Bukan untuk razia atau patroli, melainkan untuk menunaikan salat subuh berjamaah bersama masyarakat.
Kegiatan ini bukan hal baru, melainkan agenda rutin tiap hari yang dijalankan dengan konsisten oleh jajaran Polres. Tujuannya bukan sekadar mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala , tapi juga sebagai bagian dari strategi “pendinginan sosial” dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Kegiatan ini jadi ruang terbuka bagi kami dan masyarakat. Kami sampaikan pesan-pesan kamtibmas, dengarkan aspirasi warga, sekaligus menunjukkan kalau Polri hadir bukan cuma saat ada masalah, tapi juga dalam setiap momen ibadah,” ujar Kasubsipenmas Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Adil, Kamis, 3 Juli.
Dalam salat subuh ini, suasana terasa hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Setelah ibadah, personel biasanya menyempatkan diri untuk ngobrol santai bareng jamaah. Obrolannya pun ringan mulai dari harga sembako, masalah remaja, sampai penanganan kasus kekerasan di lingkungan sekitar.
Salat Subuh Jadi Strategi Cegah Konflik Remaja
Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah edukasi terhadap anak-anak muda dan remaja. Lewat pendekatan spiritual, polisi ingin memberi pesan moral bahwa konflik antar kelompok, balap liar, hingga tawuran bukan solusi, tapi justru bibit kehancuran.
“Kami mengajak para orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya ke hal yang positif. Bangunkan subuh, ajak ke masjid, beri pemahaman soal nilai hidup dan pentingnya kedamaian,” tambah Aipda Adil.
