English English Indonesian Indonesian
oleh

Trump Ancam Cabut Kewarganegaraan Zohran Mamdani, Kandidat Wali Kota Muslim Pertama New York

FAJAR, WASHINGTON DC – Kontestasi pemilihan Wali Kota New York berubah panas setelah kandidat dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, menjadi target serangan politik tajam dari kubu konservatif, termasuk Presiden AS Donald Trump yang kini kembali berkuasa.

Trump bahkan secara terbuka menyatakan niat untuk menangkap dan mencabut kewarganegaraan Mamdani, seorang politikus progresif kelahiran Uganda berdarah India yang kini mencuat sebagai figur alternatif pemimpin kota multikultural terbesar di Amerika Serikat.

Pernyataan kontroversial itu muncul setelah anggota Kongres Partai Republik, Andy Ogles, menuding Mamdani memiliki “keterkaitan dengan dukungan terhadap terorisme”. Tuduhan itu diangkat berdasarkan lirik lagu lama Mamdani serta sikapnya terhadap konflik Palestina.

“Jika benar, tentu saja harus diselidiki,” kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, saat ditanya terkait ancaman Ogles terhadap status kewarganegaraan Mamdani.

Dari Musik ke Politik
Mamdani, 32 tahun, dikenal sebagai aktivis dan rapper sebelum terjun ke politik. Salah satu lirik lagu rap-nya yang berjudul my love to the Holy Land five dijadikan amunisi oleh Ogles untuk menuduhnya menyembunyikan simpati terhadap kelompok tertentu yang masuk daftar teroris AS.

Dalam surat kepada Jaksa Agung, Ogles menyebut Mamdani memperoleh kewarganegaraan AS secara tidak sah dengan “menyembunyikan dukungan material terhadap aksi terorisme”.

Serangan ini semakin menguat setelah Mamdani secara terbuka menolak mengutuk frasa “globalize the Intifada“, sebuah slogan yang kontroversial karena dikaitkan dengan perlawanan bersenjata Palestina.

News Feed