English English Indonesian Indonesian
oleh

Anak Korban Ledakan Dugaan Bom di Kajang Bulukumba Tolak Otopsi

FAJAR, BULUKUMBA – Febi yang merupakan anak pertama dari JS (43) korban dugaan ledakan Bom di Desa Lolisang, Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba mengaku menolak almarhum ibunya untuk di Otopsi.

Alasannya karena sesuai dengan masukan keluarganya untuk tidak usah dilakukan otopsi terhadap JS.

“Karena memang keluarga tidak mau untuk diotopsi ibuku,” ucapnya saat ditemui di Ruang Jenazah RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Rabu 2 Juli 2025.

Ditanya soal kronologis kejadiannya, Febi mengaku tidak mengetahui pasti sebab ia tidak sedang di rumah ibunya pada saat kejadian.

“Saya juga kurang tahu pastinya, karena saya tinggalnya di Makassar selama 6 tahun lamanya, tapi menurut keluarga di kampung awalnya saat ada ledakan dikirnya gempa,” cetusnya menambahkan.

Febi juga menceritakan jika ia bersama dengan ibunya tidak pernah tinggal bersama, sebab sejak kecil kata dia. JS korban ledakan yang diduga Bom sudah berpisah dengan bapaknya sejak ia masih berusia bayi pada 20 tahun lalu.

“Sendiri memang di rumah, sudah 20 tahun beliau tinggal sendiri. Saya saja tadi malam baru ke Bulukumba setelah tahu kalau ada insiden yang menimpa ibuku.” Tutupnya.

Sementara itu, Sunarti yang merupakan keluarga JS yang turut ditemui di lokasi yang sama, mengaku menolak untuk di Otopsi dan sudah ikhlaskan atas kejadian yang menimpa JS. (Fad)

News Feed