FAJAR, AMBON — Pencarian terhadap Bagus Adi Prayoga (22), mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang hilang dalam insiden kecelakaan laut di perairan Pulau Wahr, akhirnya berakhir duka. Jenazahnya ditemukan pada Selasa (1/7/2025) pukul 23.00 WIT, dalam radius sekitar 0,26 mil laut dari titik kejadian awal.
Tim SAR gabungan yang menyisir area tersebut segera mengevakuasi jenazah ke RSUD Karel Sadsuitubun, Langgur, hanya 15 menit setelah penemuan. Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, menyatakan bahwa dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian resmi ditutup.
“Operasi SAR kami hentikan malam tadi. Terima kasih atas kerja sama semua pihak, mulai dari TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat sekitar,” ujar Arafah dalam konferensi pers pada Rabu (2/7).
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan terjadi pada Senin (30/6) pukul 14.07 WIT, saat sebuah long boat bermuatan 12 orang—terdiri atas tujuh mahasiswa UGM dan lima warga lokal—terbalik dihantam gelombang tinggi. Kapal tersebut tengah dalam perjalanan dari Pulau Wahr menuju Desa Debut, Kecamatan Manyeuw, usai mengambil material pasir untuk program revitalisasi terumbu karang.
Informasi awal diperoleh dari salah seorang mahasiswa, Fauziadiah, yang melapor kepada petugas SAR pukul 15.40 WIT. Tim SAR dari Pos Tual kemudian bergerak cepat menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.30 WIT.
Menurut laporan Basarnas, cuaca ekstrem saat kejadian menyulitkan proses evakuasi. Angin bertiup kencang dari arah tenggara dengan kecepatan 16–30 knot, dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.