“Banyak mitra baru kami berasal dari AS dan Tiongkok, yang tertarik bergabung lantaran stabilitas properti Australia dan pendekatan investasi butik kami yang personal,” jelas Iwan.
Lebih lanjut, dia menerangkan, One Global Capital bukan institusi dana atau pula platform urun dana (crowdfunding) massal. Ini adalah jalur investasi yang eksklusif, personal, dan kolaboratif.
“Model hybrid ini memungkinkan mitra pasif menikmati hasil stabil, sementara mitra aktif ikut membentuk proyek sejak tahap awal,” ujarnya.
Kini, jaringan sindikasi 1.000 mitra eksklusif One Global Capital sedang dibangun—untuk proyek-proyek di Sydney, Jakarta, Los Angeles, dan Singapura.
Setiap proyek membawa DNA Five Dock, yakni akuisisi berbasis keyakinan, utang rendah, arus kas nyata, dan kenaikan nilai jangka panjang. “Kami hanya butuh 1.000 orang yang berpikir seperti kami—yang ingin membangun kota, bukan sekadar portofolio,” pungkasnya.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, proyek metro dan zonasi baru menciptakan peluang luar biasa untuk perumahan dan komersial di kawasan Five Dock dan sekitarnya.
“Dengan demikian, Five Dock akan menjadi titik strategis dalam konektivitas kota,” jelas Albanese—yang juga merupakan warga wilayah tersebut. Tak hanya Pemerintah, para ahli tata kota mendukung optimisme ini.
Pakar perencanaan dari University of Sydney, Prof. Nicole Gurran mengatakan Five Dock adalah studi kasus ideal bagaimana transportasi publik dan perencanaan terpadu menciptakan pusat kota baru yang inklusif dan bernilai tinggi.
Alhasil, Five Dock yang dulu dipandang sebelah mata, kini berdiri di garis depan perubahan. Zonasi lahan berubah secara dramatis.