Sementara itu, robot humanoid akan difokuskan untuk mendukung sistem identifikasi biometrik, pengenalan wajah, dan patroli lalu lintas di titik-titik rawan pelanggaran. Robot ini juga mampu bergerak dinamis dengan sudut pandang 360 derajat, memberikan keunggulan operasional di lapangan.
Selain mendukung tugas rutin, Polri juga mengincar penggunaan robot dalam operasi berisiko tinggi. Ini meliputi penjinakan bahan peledak, penanganan penyanderaan, hingga pencarian korban bencana di area berbahaya seperti gedung runtuh atau wilayah kebakaran.
“Robot-robot ini akan kami gunakan untuk menjangkau titik-titik yang terlalu berisiko bagi petugas manusia,” ujar Sandi.
Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja, menjelaskan bahwa robot-robot yang ditampilkan dalam demo Hari Bhayangkara merupakan hasil riset dan pengembangan teknologi nasional.
“Kami mendesain robot i-K9 dan humanoid sesuai tantangan khas tugas Polri. Misalnya i-K9 dilengkapi AI behavior analysis, tahan cuaca ekstrem, dan bisa bertugas hingga delapan jam nonstop,” jelas Yohanes. (jawapos/red)