FAJAR, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengumumkan langkah strategis menuju era kepolisian modern dengan menargetkan implementasi penuh robot kepolisian pada tahun 2030.
Rencana ini menjadi sorotan usai demonstrasi sejumlah robot dalam rangkaian gladi bersih Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta, yang menyedot perhatian publik.
Dari robot humanoid, robodog, robot tank, hingga prototipe untuk tugas pertanian (agriculture bot), demonstrasi tersebut memicu rasa ingin tahu masyarakat terhadap bentuk baru pelayanan kepolisian berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dan otomasi.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menuturkan bahwa modernisasi ini tidak lepas dari kebutuhan Polri untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Menurutnya, robot kepolisian telah diperkenalkan di sejumlah negara seperti China, Singapura, Dubai, dan Thailand.
“Kami tidak ingin tertinggal. Di banyak negara maju, robot telah menjadi bagian integral dalam mendukung tugas-tugas kepolisian. Kami menyasar 2030 sebagai momen krusial transformasi tersebut,” jelas Sandi, Senin (30/6).
Dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Polri 2025–2045, telah tercantum rencana pengadaan robot-robot kepolisian secara bertahap. Mulai 2026, robodog atau i-K9 telah dianggarkan sebagai pelengkap unit deteksi bahan berbahaya, menggantikan sebagian fungsi anjing pelacak K9 konvensional.
“i-K9 lebih efisien karena tidak memerlukan pelatihan intensif, pakan rutin, dan mampu bertahan dalam kondisi ekstrem,” terang Sandi.