English English Indonesian Indonesian
oleh

Selamat Jalan, Anregurutta KH. Muhammad Arif Marzuki Hasan

Tak terbilang berapa kali telinga ini mendengar wejangan beliau. Tak terbilang pula mata ini menyaksikan keteguhan dan kesederhanaannya dalam mendidik umat. Seluruh hidupnya terpersembah untuk dakwah dan pendidikan—tak ada yang dikejarnya selain ridha Allah dan kebermanfaatan bagi sesama.

Dua pekan lalu, mimpi mempertemukan saya dengan beliau. Wajahnya teduh seperti sedia kala. Saya berencana mampir ke Pondok Pesantren Darul Istiqamah di Maccopa, Maros—pondok yang beliau bangun dan rawat dengan segenap cinta. Lokasinya dekat bandara Makassar, mudah dijangkau. Namun Allah lebih dulu memanggil hamba-Nya. Rencana saya kalah oleh takdir-Nya yang Maha Bijaksana.

Berita kepergian beliau saya terima hari ini dari seorang muridnya—padahal beliau telah berpulang beberapa hari silam, di tengah malam, di waktu yang Allah janjikan bagi para kekasih-Nya yang bangkit menunaikan sholat malam. Bukan drama, bukan rekaan. Ini realitas tentang seorang alim yang hidup mulia dan berpulang dalam kemuliaan.

Anregurutta KH. Muhammad Arif Marzuki Hasan, selamat jalan. Doa mengiringi kepergianmu. Semoga Allah menempatkanmu di taman terindah di sisi-Nya—surga, tempat para guru sejati yang tak pernah lelah membimbing langkah kami yang penuh salah dan khilaf.

Jasadmu telah tiada, namun pesan-pesanmu akan abadi dalam ingatan. Dan saya—seorang murid dari kejauhan—akan terus mengenangmu sebagai sumur ilmu yang jernih, dalam, dan tak pernah pilih kasih pada siapa pun yang hendak menimba darimu.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

News Feed