FAJAR, MAKASSAR – Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) yang digelar pada 27–29 Juni 2025 di Hotel Aston Makassar berlangsung sukses dan penuh makna. Mengusung tema “Sinergi Harmoni Permabudhi Peduli Bumi”, Mukernas ini menjadi ajang konsolidasi nasional umat Buddha untuk memperkuat kontribusi nyata terhadap bangsa dan kelestarian lingkungan.

Mukernas IV mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat. Tiga Wakil Menteri Republik Indonesia turut hadir, yakni:
Wakil Menteri Agama RI, Romo H. R. Muhammad Syafi’i; Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Yuliot Tanjung; dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Diaz Hendropriyono.
Selain itu, sejumlah pejabat penting Sulawesi Selatan dan Kota Makassar turut hadir, antara lain Gubernur Sulsel, Panglima Lantamal VI, Wali Kota Makassar, dan Dandim Kota Makassar. Hadir pula perwakilan dari Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, serta tokoh lintas agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel.
Dibuka Wamenag RI
Mukernas secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Agama RI, Romo H. R. Muhammad Syafi’i. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kiprah Permabudhi yang aktif mendukung program Eco-Theology Kementerian Agama.
“Permabudhi bukan hanya hadir dalam ranah keagamaan, tetapi juga menjawab tantangan zaman dengan menjadikan spiritualitas sebagai kekuatan moral dalam merawat bumi,” ungkapnya.
Dalam sesi Talkshow Mukernas, Wamen ESDM Yuliot Tanjung juga memberikan pemaparan tentang pentingnya tata kelola sumber energi yang adil dan berkelanjutan. Ia menyoroti potensi besar pengelolaan sampah sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Gerakan Eco Dhamma
Mukernas IV resmi ditutup oleh Wakil Menteri LHK, Diaz Hendropriyono. Dalam sambutannya, ia menyatakan dukungannya terhadap gerakan ekologis berbasis spiritualitas yang digagas Permabudhi, terutama peluncuran Gerakan Eco Dhamma.
“Permabudhi telah menunjukkan bahwa ajaran agama dan nilai-nilai spiritual dapat menjadi kekuatan besar dalam menjaga bumi. Kami siap bersinergi,” ujarnya.
Salah satu momen penting dalam Mukernas ini adalah peluncuran program nasional Eco Dhamma dengan tagline “Wisdom. Action. Nature.” Gerakan ini bertujuan mendorong transformasi mental dan spiritual umat agar lebih sadar ekologis.
Dua program utama dalam Eco Dhamma adalah:
INECS (Interfaith Eco Dhamma Conference for Sustainability), forum lintas agama tahunan yang fokus pada isu keberlanjutan.
Vanaropa Award, penghargaan dua tahunan bagi individu atau komunitas pelestari lingkungan.
Agenda Mendatang
Dalam Mukernas IV ini, juga ditetapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional III (Munas) Permabudhi yang akan digelar pada 21–25 Agustus 2026 di Provinsi Banten. Selain itu, Permabudhi juga memulai program pengadaan Gedung Kantor Pusat di Jakarta atau sekitarnya.
Mukernas IV menjadi bukti semakin kuatnya solidaritas dan kepedulian umat Buddha di Indonesia terhadap isu keumatan, kebangsaan, dan pelestarian lingkungan. Permabudhi berkomitmen melanjutkan langkah nyata melalui sinergi antara pusat dan daerah, majelis dan sangha, serta kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat luas. (*)